TFI CHARITY EVENT: RUN FOR LEPROSY
Wednesday, March 18, 2015
Nama: Bernadette Nathania Octaviana
NIM / Kelas: 1701294612 / LI21
Jurusan: Psikologi
Nomor Peserta Lari: 6486
Kesan & Pesan Sebagai Pelari
Pada hari Minggu, 15 Maret 2015,
saya bangun pukul 03.00 untuk bersiap-siap mengikuti charity event yang
diselenggarakan oleh Teach for Indonesia dan bertema “Run for Leprosy”. Acara
ini didukung oleh Bina Nusantara University dan diadakan dari depan Binus
University Alam Sutera. Sebagian besar teman saya yang berasal dari jurusan
yang sama bergabung sebagai volunteer atau panitia, sedangkan saya memutuskan
untuk bergabung dengan teman saya dari jurusan lain sebagai pelari.
Ketika tiba di venue, terlihat
sudah banyak peserta lari yang sedang bersiap-siap karena perlombaan akan segera
dimulai. Saya memperhatikan bahwa ada banyak sekali mahasiswa/mahasiswi yang
sangat semangat dan antusias dalam mengikuti acara ini. Stand-stand sponsor
juga berdiri di bagian belakang dari venue. Acara lari untuk route 5k dimulai
pada pukul 06.15 setelah para peserta 10k sudah berlari 15 menit sebelumnya.
Saya dan teman-teman mulai bergerak meninggalkan venue untuk berlari
mengelilingi route 5k yang sudah ditentukan oleh pihak acara.
Karena saya tidak terlalu kuat
untuk berlari kencang, ada beberapa saat dimana saya hanya jogging atau
berjalan cepat. Pihak TFI juga sudah menyediakan minuman dan isotonik di
beberapa stand yang kita lewati saat sedang berlari. Meskipun saya tidak dapat
memenangkan hadiah utama dan tidak dapat menempuh waktu yang maksimal, saya
bisa mencapai garis finish dengan waktu 01:13:21. Ketika sampai di garis
finish, saya diberikan sebuah pisang dan minuman serta medali sebagai tanda
telah berhasil menyelesaikan route yang sudah diberikan.
Saya merasa sangat senang dan puas bisa mengikuti acara Run for Leprosy karena ini pertama kalinya saya mengikuti charity event dan berolahraga di pagi hari dengan nuansa car free day. Saya sangat menikmati suasana yang menyejukkan selama acara ini berlangsung di pagi hari meskipun dengan seiringnya waktu berjalan, banyak kendaraan yang diperbolehkan untuk lewat di sisi kanan jalanan. Pengalaman mengikuti acara Run for Leprosy ini adalah pengalaman yang sangat berharga, menyenangkan, dan tidak akan pernah saya lupakan karena lewat acara ini saya dapat menunjukkan kepedulian saya terhadap penyakit kusta dan saya sendiri bisa ikut berolahraga serta bersenang-senang dengan teman-teman.
Pesan saya bagi panitia dari acara ini adalah untuk lebih memperhatikan sampah-sampah yang berserakkan di venue karena kurang enak dipandang mata. Mungkin tempat sampah dapat disediakan di setiap sudut dari venue sehingga orang-orang mudah menemukannya dan mereka tidak akan buang sampah sembarangan. Hal lain yang perlu ditekankan adalah saat ditengah-tengah saya dan teman-teman sedang berlari, ada gangguan lain yang sedikit merusak suasana seperti kendaraan bermotor yang berlalu-lalang dan mengeluarkan asap kendaraan. Sebaiknya, disediakan jalan alternative bagi kendaraan bermotor agar tidak menyatu dengan jalur route acara tersebut sehingga tidak merusak kesejukkan yang dirasakan oleh para pelari.
Saya merasa sangat senang dan puas bisa mengikuti acara Run for Leprosy karena ini pertama kalinya saya mengikuti charity event dan berolahraga di pagi hari dengan nuansa car free day. Saya sangat menikmati suasana yang menyejukkan selama acara ini berlangsung di pagi hari meskipun dengan seiringnya waktu berjalan, banyak kendaraan yang diperbolehkan untuk lewat di sisi kanan jalanan. Pengalaman mengikuti acara Run for Leprosy ini adalah pengalaman yang sangat berharga, menyenangkan, dan tidak akan pernah saya lupakan karena lewat acara ini saya dapat menunjukkan kepedulian saya terhadap penyakit kusta dan saya sendiri bisa ikut berolahraga serta bersenang-senang dengan teman-teman.
Pesan saya bagi panitia dari acara ini adalah untuk lebih memperhatikan sampah-sampah yang berserakkan di venue karena kurang enak dipandang mata. Mungkin tempat sampah dapat disediakan di setiap sudut dari venue sehingga orang-orang mudah menemukannya dan mereka tidak akan buang sampah sembarangan. Hal lain yang perlu ditekankan adalah saat ditengah-tengah saya dan teman-teman sedang berlari, ada gangguan lain yang sedikit merusak suasana seperti kendaraan bermotor yang berlalu-lalang dan mengeluarkan asap kendaraan. Sebaiknya, disediakan jalan alternative bagi kendaraan bermotor agar tidak menyatu dengan jalur route acara tersebut sehingga tidak merusak kesejukkan yang dirasakan oleh para pelari.
Pengetahuan Tentang Kusta
Penyakit kusta atau lepra yang
juga dikenal dengan nama penyakit Hansen atau penyakit Morbus Hansen merupakan sebuah
penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut adalah bakteri yang tahan
asam dan juga merupakan bakteri aerobic, gram positif, berbentuk batang, dan
dikelilingi oleh membrane sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.
Bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh ilmuwan Norwegia pada tahun
1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai
lepra. Penyakit ini sekarang disebut penyakit
Hansen demi menghormati penemunya (Gerhard Henrik Hansen) dan juga untuk
menghilangkan istilah leprosy atau leper serta stigma sosial yang tidak
seharusnya diterima oleh pasien kusta.
Bentuk penyakit kusta sangat
beragam tapi umumnya menyerang kulit, saraf, dan membrane mukosa. Penyakit ini
sifatnya progresif dan apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan pada
kulit, saraf-saraf anggota gerak, dan mata. Ketidakberdayaan merasakan
rangsangan pada anggota gerak yang disebabkan oleh penyakit ini dapat
mengakibatkan luka atau lesi. Kusta tidak menyebabkan lepasnya anggota tubuh
dengan begitu mudah dan juga tidak menyebabkan pembusukan bagian tubuh. Tetapi,
kusta dapat menyebabkan masalah pada penderita AIDS.
Orang-orang yang terkena risiko
terbesar untuk terserang penyakit kusta adalah mereka yang tinggal di daerah
endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang kurang memadai, air
tidak bersih, asupan gizi yang buruk dan adanya penyakit HIV yang dapat menekan
system imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi
dibanding wanita.
Penanggulangan penyakit kusta
sudah banyak dilakukan di berbagai daerah dengan tujuan mengembalikan penderita
kusta sebagai manusia yang berguna, produktif dan tetap percaya diri. Upaya
yang sudah dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini adalah dengan
rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, rehabilitasi karya, dan metode pemasyarakatan
yang merupakan tujuan akhir dari rehabilitasi tersebut dimana penderita dan
masyarakat dapat membaur. Upaya-upaya tersebut saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan.
Komitmen Baik dari Diri Saya Terhadap Penyakit Kusta
Saya mempunyai komitmen baik
terhadap penyakit kusta untuk ikut menghilangkan stigma negatif yang ada pada
para penderita kusta di masyarakat. Saya juga ingin terus ikut mendukung
berbagai macam kegiatan atau program dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan para penderita kusta. Mereka harus terus diberikan semangat dalam
menjalani kehidupannya agar tidak mudah menyerah dan bisa menjadi seorang
individu yang equal dengan
masyarakat.
Saran Untuk Sosialisasi Penyakit Kusta yang Baik
Sosialisasi penyakit kusta dapat
dilakukan dalam bentuk penyuluhan dalam seminar atau acara-acara charity yang
sederhana, menyenangkan dan menarik seperti Run
for Leprosy. Dengan melakukan penyuluhan dan acara-acara charity, kita
dapat meningkatkan awareness, pengetahuan serta kepedulian masyarakat terhadap
penyakit kusta.
comments |
0 comments